Harendong (Sunda). kluruk, senggani (Jawa). ; Senduduk (Sumatera). kemanden (Madura). ; Yeh mu tan (China). singapore rhododendron
Uraian :
Senggani tumbuh liar pada beberapa tempat yang peroleh cukup sinar matahari, seperti di lereng gunung, semak belukar, lapangan yg tidak begitu gersang, atau di daerah obyek wisata sebagai tanaman hias. Tumbuhan itu bisa di ketahui sampai ketinggian 1. 650 m dpl. Perdu, tegak, tinggi 0, 5 – 4 m, banyak bercabang, bersisik dan memiliki rambut.
Daun tunggal, bertangkai, letak bertemu bersilang. Helai daun bundar telur memanjang sampai lonjong ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata, permukaan memiliki rambut pendek yg tidak sering dan kaku sampai teraba kasar dengan 3 tulang daun yang melengkung, panjang 2 – 20 cm, lebar 0, 75 – 8, 5 cm, warnanya hijau.
Perbungaan majemuk keluar di ujung cabang berbentuk malai rata dengan jumlah bunga tiaptiap malai 4 – 1 8, mahkota 5, warnanya ungu kemerahan. Buah masak akan merekah dan berbagi dalam sebagian segi, warnanya ungu tua kemerahan. Biji kecilkecil, warnanya cokelat. Buahnya dapat dikonsumsi, tengah daun muda bisa dirnakan sebagai lalap atau disayur. Perbanyakan dengan biji.
Komposisi :
Ciri-ciri kimiawi dan efek farmakologis :
Daun Senggani terasa pahit. Kandungan kimia : Daun senggani mempunyai kandungan saponin, flavonoida, dan tanin.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Masalah pencernaan (dispepsi), disentri basiler, diare, hepatitis, ; Keputihan (leukorea), sariawan, haid terlalu berlebihan, wasir darah, ; Pendarahan rahim, berak darah (melena), keracunan singkong, Radang dinding pembuluh darah ; pembekuan (tromboangitis) ;
Sisi yang dipakai : Daun, akar, buah, dan biji.
Tanda-tanda :
Senggani bermanfaat untuk mengatasi : permasalahan pencernaan makanan (dispepsi), disentri asiler, diare, hepatitis, keputihan (leukorea), sariawan, darah haid sangat terlalu berlebihan, perdarahan rahim diluar waktu haid, mimisan, berak darah (melena), wasir berdarah, radang dinding, pembuluh darah dibarengi pembekuan darah di dalam salurannya (tromboangitis), air susu ibu (ASI) tidak
lancar, keracunan singkong, mabuk minuman keras, busung air, dan bisul.
Langkah Pemakaian :
Akar beberapa 30 – 60 g di rebus, lalu diminum. Untuk penggunaan luar, daun fresh atau yang telah dikeringkan digiling halus lalu dibubuhkan, pada luka bakar atau luka berdarah. Luka ini lalu ibalut.
Contoh Pemakaian :
1. Keputihan
Daun senggani fresh beberapa 2 genggam, jahe, dan bengle semasing seukuran ibu jari dicuci bersih lalu dipotongpotong seadanya. Masukan 3 gelas air dan 1 sendok makan cuka, lalu direbus sampai airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, semasing 1 gelas.
Catatan :
Jahe dan bengle dapat diganti dengan 3 kuncup bunga cempaka dan 3 buah biji pinang yang tua.
2. Disentri basiler
Daun senggani dan aseman (Polygonum chinense), semasing bahan fresh beberapa 60 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekalian.
3. Sariawan, diare
Daun senggani muda beberapa 2 lembar dicuci bersih lalu dibilas dengan air masak. Daun ini lalu dikunyah dengan sedikit garam, lalu airnya ditelan.
4. Diare
Daun senggani muda beberapa 1 genggam, 5 g kulit buah manggis, dan 3 lembar daun sembung, semuanya bahan fresh setelah dicuci lalu direbus dengan 1 1/2 gelas air bersih sampai tersisa 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang, dan sore.
5. Bisul
Daun senggani fresh beberapa 50 g direbus. Air rebusannya diminum, arnpasnya dilumatkan serta dibubuhkan pada bisul, lalu dibalut.
6. Menetralkan racun
Singkong Akar atau daun senggani beberapa 60 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu minum sekalian.
7. Perdarahan r4h!m
Biji senggani beberapa 15 g digongseng (goreng tidak ada minyak) sampai hitam lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum 2 kali sehari, semasing 1/2 gelas. Lakukan sehari sampai sembuh.
Sumber;Media-Kesehatan