Sungguh perbuatan biadab dan tidak punya peri kemanusian sedikitpun. Tidak ada toleransi di waktu umat islam menjadi minoritas. Tidak berlakunya Demokrasi dan toleransi jika muslim menjadi monoritas di dalam mayoritas kafir.
Sungguh menyedihkan nasib saudara kita muslim di myanmar, yang seharusnya mereka dapat melaksanakan ibadah puasa dengan khusuk dan tenang sebagai pemeluk agama, Justru penyiksaan dan kebiadaban yang mereka terima ditengah gemuruh slogan propaganda toleransi dan demokrasi yang di agung-agungkan oleh para kafir di penjuru dunia.
Ternyata Toleransi dan demokrasi tidak berlaku untuk umat muslim di belahan bumi ini. Apalagi bila sudah menjadi kaum minoritas. Demokrasi ternyata hanya standar ganda kafir untuk melemahkan dan tipudaya mereka supaya kita umat islam terpecah belah menjadi lemah. hingga mereka dengan mudah dapat menghancurkan kita.
Lihat kelakuan biadab Tentara-tentara kafir myanmar yang memaksa saudaara kita muslim Rohingya untuk memakan makanan di waktu mereka lagi berpuasa. apakah ini yang namanya toleransi dan demokrasi itu. Mereka Muslimin Rohingya di bunuh dan di siksa. mesjid-mesjid dan beberapa rumah mereka di hancurkan dan Al Qur'an di bakar, Sehingga mereka terpkasa tidak lagi punya rumah sehingga lari menjadi pengunsi keberbagai penjuru dunia.
Sungguh tidak adil dunia ini pada mereka para saudara kita muslimin Rohingya. sementara kita sebagai moyoritas selalu melindungi mereka sebagai minoritas.
Ya Allah berikanlah kekuatan dan lindungilah Mereka saudara kami muslimin Rohingya dari kebiadaban kafir latnat umat budha kafir myanmar.
Laporan Sodara Balya al aqsa
Sumber : rofiqmedia. com